Minggu, 01 Maret 2009

Potensi Alam Gunungkidul

Potensi Sumber Daya

Pertanian Dan Kelautan Pada sektor pertanian Kabupaten Gunungkidul memiliki potensi yang dapat dikembangkan dan paling menonjol antara lain :
Tembakau Hasil produksi tembakau yang paling menonjol terdapat di Kecamatan Panggang 23,960 ton/th), Purwosari (67,876 ton/th), Saptosari (8,417 ton/th), Tepus (3,600 ton/th), Ngawen (79,500 ton/th) dan Semin (127,776 ton/th).
Ubi Kayu/Ketela Hasil Pertanian ini terdapat di hampir seluruh wilayah Kabupaten Gunungkidul, pada tahun 2005 hasil panen ubi kayu/ketela sebanyak 799453,3 ton. Pada sektor kelautan potensi yang dimiliki masih sanggat terbuka lebar, hal ini dikarenakan luas garis pantai yang mencapai 97,76 km. Dengan demikian pengembangan pada sektor kelautan masih perlu ditanggani secara serius, sebagai bahan pengkajian dalam kurun waktu tahun 2000 sampai 2005 hasil panen laut baru berkisar antara 615.457 kg sampai dengan 617.100 kg. Meskipun hasil panen laut meningkat akan tetapi seharusnya dengan luas pantai yang dimiliki, hasil panen laut dapat lebih ditingkatkan.
Pertambangan dan Bahan Galian Kandungan material yang terdapat di Kabupaten Gunungkidul beraneka ragam, baik yang bernilai ekonomis maupun ekologis. Berikut adalah beberapa potensi bahan tambang dan bahan galian yang dimiliki oleh Kabupaten Gunungkidul :
Andesit : Jumlah kandungan berkisar antara 3.752 m3 – 131.531.250 m3 terdapat di Kecamatan Panggang, Patuk dan Gedangsari. b.Batu dan Pasir : Jumlah kandungan berkisar antara 2.345 m3 – 560.410 m3 terdapat di Kecamatan Playen, Ngawen dan Gedangsari.
Batu Pasir Urug : Jumlah Kandungan berkisar antara 244.063.500 m3 terdapat di Kecamatan Ngawen, Patuk dan Gedangsari.
batu Pasir Tufan : Jumlah kandungan bervariasi terdapat di Kecamatan Patuk, Panggang, Purwosari, Gedangsari, Nglipar, Semin, Ngawen dan Ponjong.
Batu Pasir Silika : Jumlah kandungan 24.000 m3 terdapat di Dusun Wuni dan Gabug, Desa Giricahyo, Kecamatan Purwosari.
.Batu Gamping Keras (Bedhes) : Dengan jumlah kandungan bervariasi dan terdapat di hampir seluruh wilayah Kabupaten Gunungkidul.
Batu Gamping Lunak (Keprus) : Jumlah kandungan bervariasi terdapat di Kecamatan Paliyan, Saptosari, Purwosari dan Panggang. h.Fospat : Terdapat di Kecamatan Playen , Desa Getas, Dusun Sengok dengan jumlah kandungan 66 m3. i.Breksi Pumis : Jumlah kandungan bervariasi terdapat di Kecamatan Patuk, Gedangsari, Semin, Ngawen, Karangmojo dan Ponjong.
Kalsilotit : Jumlah kandungan berkisar antara 301.020 m3 sampai 7.400.000 m3 terdapat di Kecamatan Playen dan Paliyan. k.Kaolin : Terdapat diKecamatan Semin dengan jumlah kandungan 4.840.500 m3 dan di Kecamatan Ponjong dengan jumlah kandungan 343.300 m3. l.Kalsedon (Batu Rijang) : Jumlah kandungan berkisar antara 8000 m3 sampai 30.000m3 terdapat di Kecamatan Panggang dan Ponjong. m.Kalsit (Kalsium Karbonat) : Jumlah kandungan 221.238 m3 terdapat di Kecamatan saptosari, Panggang, Purwosari, Girisubo, Paliyan dan Ponjong. 3.Perindustrian Pertumbuhan pada sector industri di Kabupaten Gunungkidul terus meningkat, hal ini dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan pasar terhadap hasil-hasil industri. Beberapa industri yang berkembang di Kabupaten Gunungkidul sebagai berikut :
Kecamatan Gedangsari memiliki potensi/bahan/kerajinan antara lain : cowek batu, kayu/meubel, bambu dan batik.
Kecamatan semanu memiliki potensi/bahan/kerajinan antara lain : emping melinjo, kayu/meubel, tempe, genteng, jamu dan bambu.
Kecamatan Patuk memiliki potensi/bahan/kerajinan antara lain : Topeng, dan arang kayu.
Kecamatan Semin memiliki potensi/bahan/kerajinan antara lain : Batako, tempe, tikar, makanan olahan, pathilo, bambu, dan kayu/meubel.
Kecamatan Karangmojo memiliki potensi/bahan/kerajinan antara lain : bambu, emping melinjo, tegel, wayang kulit dan pande besi.
Kecamatan Saptosari memiliki potensi/bahan/kerajinan antara lain : pathilo, rumput laut, tempe, bambu, perak, kasur dan genteng.
Kecamatan Rongkop dan Kecamatan Girisubo memiliki potensi/bahan/kerajinan antara lain : anyaman rotan, wayang kulit, emping melinjo, bambu, tahu, asesoris dan pathilo. h.Kecamatan Paliyan memiliki potensi/bahan/kerajinan antara lain : bambu, parut, perak, ban bekas dan kuningan. i.Kecamatan Playen memiliki potensi/bahan/kerajinan antara lain : genteng, kayu/meubel, jamu, tegel, gerabah, pawon/luwengan, batu ornamen, makanan olahan dan asesoris
Kecamatan Ponjong memiliki potensi/bahan/kerajinan antara lain : batu akik, kayu/meubel, tahu, bambu, pupuk guano, emping melinjo dan batu olahan. k.Kecamatan Nglipar memiliki potensi/bahan/kerajinan antara lain : kayu/meubel, gula jawa, tikar dan bambu. l.Kecamatan Ngawen memiliki potensi/bahan/kerajinan antara lain : batik, kain tenun dan bamboo. m.Kecamatan Panggang dan Kecamatan Purwosari memiliki potensi/bahan/kerajinan antara lain : makanan olahan, pathilo, kayu/meubel dan emping melinjo.
Kecamatan Tepus dan Kecamatan Tanjungsari memiliki potensi/bahan/kerajinan antara lain : pathilo, kayu/meubel/, kece dan tikar.
Kecamatan Wonosari memiliki potensi/bahan/kerajinan antara lain : asesoris, gamping, kecambah, ember, sablon, konveksi, mainan anak, anyaman sabut, wayang kulit, batu ornamen, pande besi, tegel, kulit, tembaga dan kayu/meubel. .

Tidak ada komentar: